Selasa, 29 November 2016

UK Part6

Ini mungkin cerita terkait ke UK dalam rangka kursus biji / SCT course selama 3 minggu. Cukup menyenangkan bisa dipikir bisa kesana meskipun jika dibandingkan dengan cerita teman lain yang juga pergi ke UK, dengan pendanaaan yang lain, sangat lebih menyenangkan dan sampai-sampai untuk makan sehari-hari aja capek. Berbeda jauh bila tidak mau disebut bertolak belakang. Tetapi biarlah... setidaknya saya pernah kesana dan dapat kembali pulang dengan selamat dan dapat berbagi dengan teman dan kolega disini mengenai kegiatan selama disana dan menyampaikannya / berbagi ilmu kepada staf unit biji di KRP pengalaman dan pelatihan yang diperoleh di SCT.
Saya sudah pulang dan bekerja kembali seperti semula di 19 Oktober 2016, oleh-oleh yang saya bagikan pertama kali adalah oleh-oleh makanan, minggu depannya baru oleh-oleh barang, memasuki awal bulan November barulah saya membagikan oleh-oleh yang paling berharga yaitu ilmu dan pengalaman selama mengikuti pelatihan disana. Karena materi yang cukup banyak dan aktivitas rutin yang juga tidak bisa ditinggalkan, maka dibuat setiap minggu sekali dengan perkiraan apabila dilakukan secara terus-menerus maka pada akhir bulan Desember akan selesai seluruh materi tersebut, meskipun tidak dipungkiri akhirnya yang dapat mengikuti secara tetap adalah Pak Roif saja.

Sharing SCT pertama di tgl 3 Nop, seperti dapat dilihat di foto, kemudian tgl 10 Nop, terpaksa ganti pindah karena ruangan dipakai tim PME, akhirnya mulai tgl 17 Nop dan minggu seterusnya dilakukan di ruang Biji saja, dan ada edisi khusus UK tgl 18 Nop, disaat presentasi English Class (sekalian bertiga dengan Mbak Lia, saya & Pak Hendrian) yang saat itu memang barusan pulang dari UK. 
Jadi begitulah sedikit ceritanya, semoga ditahun kedepan banyak staf KRP dapat berkesempatan ke MSB untuk mengembangkan seedbanking menjadi berstandar internasional.

Senin, 28 November 2016

UK Part5

Tulisan kali ini mengenai pengalaman selama di UK, terutama saat libur akhir pekan dan mengikuti kursus SCT selama tiga minggu. Kursus SCT diselenggarakan di MSBP - Kew at Wakehurst. Sehingga otomatis hari kerja ada disana, dan hari libur selama disana hanya dua kali, hari libur pertama dihabiskan untuk melihat Kota Brighton, kemudian hari libur kedua dihabiskan untuk melihat kota London.
Liburan 1 : BRIGHTON. Kota Brighton adalah kota di tepi pantai. Saya berangkat jam 9 pagi dari MSBP dengan taxi sampai di stasiun Haywards Heath dan mulai naik kereta sampai di stasiun Bringhton jam 11. Kemudian jalan kaki menyusuri kota yang cukup kecil jalan-jalan nya tapi menarik, dengan estalase toko-toko di sepanjang kanan dan kiri jalan. Sampai di pantai hanya melihat-lihat dan masuk ke Bringhton Pier, suatu wahana bermain di tepi pantai yang cukup menarik dan meriah, setelah duduk-duduk menikmati pemandangan sekitar jam 14 kembali jalan-jalan melihat keramaian kota dan menyempatkan membeli makanan/minuman di Sainsbury's store untuk bekal diperjalanan.  Perjalanan dilanjut jalan kaki dengan mencoba mengambil rute jalan yang berbeda saat berangkat dengan perasaan mengarah kembali ke stasiun, selama perjalanan keliling melihat museum, fasilitas umum dan membeli jas hujan di Toko outdoor TRESPASS dan sangat senang rasanya bisa menemukan toko makanan HALAL. Akhirnya sambil menunggu sampai jam 16 untuk pulang kembali dengan kereta. Saya mencoba makan siang dengan chip n chick disana satu porsi, lumayan kenyang setelah hari-hari dalam seminggu makan roti di SCT bisa makan ayam goreng halal, memang sesuatu sekali. 
Liburan 2 : LONDON. Kota London adalah kota besar. Saya berangkat jam 9 pagi dari MSBP dengan taxi sampai di stasiun Haywards Heath dan mulai naik kereta sampai di stasiun Victoria jam 11. Kemudian jalan kaki menuju istana Buckingham Palace, tapi melihat rute yang panjang dan rasanya tidak akan kekejar bila harus keliling mengitari tempat wisata disekitar dengan jalan kaki, maka setelah melihat Queen Gallery Shop, saya putuskan untuk naik Bus Goldeen Tours yang bisa Hop On-Hop Off hanya seputaran saja, karena sudah memakan waktu 3 jam untuk keliling kota, melihat Big Ben, London Bridge, London Eye, dan Buckingham.  Saat di Big Ben saya turun untuk melihat dari dekat dan mengabadikan gambar disana, setelah itu ingin mencoba naik melihat kota London dari atas, tetapi antriannya cukup banyak sehingga saya urungkan niat dan kebetulan tidak jauh dari London Eye, terdapat restoran HALAL. Melihat waktu sudah pukul 14, dan sudah seminggu di SCT makan roti, makan makan sosis goreng dan kentang ala british, memang sesuatu yang tidak terlupakan. Setelah makan saya kembali naik bus yang tadi sampai di pemberhentian terakhir di tepat saya naik pertama kali dan berjalan kaki menuju stasiun victoria, tepat pukul 16 kereta berangkat dari Victoria ke Haywards Heath dan jam 18 ada bus dari stasiun ke Wakehurst. Maklum bus di akhir pekan hanya ada empat kali dalam hari sabtu dan tidak ada bus di hari minggu.
Sedangkan selama hari kerja, aktivitasnya adalah mengikuti rangkaian acara kursus SCT, dari mulai jam 9 sampai jam 17 setiap harinya. Kegiatannya bisa berupa perkuliahan di ruangan, fieldwork di kebun ataupun aktivitas laboratorium serta kegiatan case study / diskusi mandiri dengan dibimbing oleh trainer Kew selama disana. 
Begitulah... selama 3 minggu mengikuti SCT  di UK, alhamdulillah bisa jalan-jalan barang dua hari di dua tempat, meskipun tidak banyak yang dikeluarkan hanya ongkos transportasi dan makan disana. Maklumlah saat itu hanya membawa uang sedikit dan ternyata nilai disana cukup besar, jadinya harus irit biar bisa sampai pulang kembali.
Beberapa foto yang tampak kecil diatas...









Sabtu, 08 Oktober 2016

UK part4

Hari ini minggu kedua, minggu lalu weekend dihabiskan hanya di kebun, minggu ini waktunya untuk jalan-jalan meliat UK, jadi turis sehari, karena minggu depan sudah pulang kembali ke Indonesia. Setelah dua minggu disini, rasanya sudah terbiasa, dari cuaca & udara, aktivitas sehari dan komunikasi rasanya seperti biasa. Namun saat berangkat, karena ini pertama kali keluar negeri, agak gak biasa dan sedikit takut karena ini memang diluar negeri, jauh dari negeri asal dan sulit berkomunikasi, karena emang beda bahasanya. 
Pertama kali merasakan perjalanan naik pesawat yang lama, kemudian berpindah-pindah moda transportasi dari pesawat, kereta, underground, bus, train dan taxi untuk sampai ke lokasi yang dituju.
Selama tiga minggu ini saya berada di MSB-Kew @ Wakehurst, lokasinya emang cukup country side, but this is the best place in UK (level 9 for weather & condition), Good Oxigen and No pollution. 
Karena minggu ini adalah last changes to make a trips kesempatan jalan-jalan, selain itu at weekdays all time terpakai untuk training. So it's time to travel around london, prepare map, transport and the most important thing is poundsterling to buy some gift seperti gelas mug, gantungan kunci, coklat & oleh-oleh lainnya. 

Rabu, 05 Oktober 2016

UK part3

Gak terasa udah seminggu disini, pertama datang terasa dingin, apalagi malam hari, duingin sekali. Namun setelah seminggu seperti biasa, padahal jika dilihat temperatur masih aja sekitar 16 - 20 derajat Celsius. Mungkin juga karena tempatnya yang enak, nyaman, cukup tertata baik, diatas bangunan untuk kerja laboratorium dan dibawah untuk menginap dan ruang pelatihan. 
Setiap peserta mendapat 1 kamar hanya untuk seorang, sehingga cukup privasi disini, Kamar mandi dalam, ada meja cukup luas, singlebed dengan rak kecil lampu dan radio disampingnya. pemandangan ke courtyard yang dapat dibuka pintunya langsung ke taman  menikmati hijaunya rumput dan dinginnya udara.
Disediakan pula ruang baca / perpustakaan yang cukup bagus, ada komputer, printer dan scaner, cukup memadai dalam ruang yang tidak luas. koleksi bukunya cukup banyak dalam rak-rak yang bisa dibuka/tutup, semua katalog dalam komputer. Terbitan-terbitan jurnal dan publikasi terkini dipasang di rak paling depan. 
Kemudian ada satu ruang lagi yang paling penting yaitu ruang dapur dan semuanya serba selfservice, masak atau menyimpan makan ataupun minum diatur sendiri. Karena lokasi MSB ini cukup jauh dari pemukiman apalagi toko & supermarket, maka kebutuhan makan cukup serius, semua peserta dapat menyimpan logistiknya untuk jangka waktu kursus disini. Pertama kali datang hanya disediakan breakfast dalam kemasan diatas meja dapur, sedangkan roti, susu dan jus dalam lemari es. Setelah mendapat tumpangan ke surpermarket maka terisilah penuh lemari storage & fridge untuk kebutuhan makan selama dua minggu kedepan.
Pelatihan di MSB ini sangat penting, materinya memang cukup berat dan hampir sebagian besar dalam ruangan berisi lecture para ahli, sehingga setelah seminggu ada waktu libur weekend, disempatkan untuk jalan-jalan keliling kebun, jadi tresure hunter, hanya cari logo logam yang ada di kayu atau batu lokasi tempat bermain. Meskipun sendiri, karena sebagian besar peserta, lebih sanang pergi ke London atau sekitarnya untuk rekreasi, saya lebih baik rekreasi disini dalam kebun ini.
Selain keliling kebun, juga ikutan guided tour yang dipandu langsung oleh petugas disini, gratis. Bila masuk dari visitor center, ada informasinya, meski hanya sedikit yang ikut sekitar 6 orang, karena memang sebagian orang datang untuk aktivitasnya sendiri, apalagi datang sekeluarga dengan anak kecil, akan tidak mungkin tertarik ikut pemanduan, begitulah tutur si pemandu, Mark namanya. Satu hal yang saya salut dengan pemandu disini, Mark benar-benar mengenal semua pohon disekitarnya dan lagi sejarahnya, mengapa beda, mengapa penting, bagaimana riwayatnya. Tetapi Mark juga sangat rendahhati dan jujur dia bilang saya bukan saintis atau botanis. Padahal ilmunya lumayan bila dibandingkan dengan saya, apalagi sifatnya sebagai seorang pemandu cukup baik, tidak merasa bisa, bahkan merasa tau, apalagi karena dia sudah tua, yang muda atau yang baru diremehkan (perbandingan dikebun sendiri - zaman duloe...).        

Selasa, 27 September 2016

UK part2

Wakehurst Kew Botanic Garden berada di country side, cukup jauh dari kota, tidak ada sinyal HP. meskipun hanya mengandalkan wifi kew-visitor dengan akses terbatas.  Namun kebunnya cukup indah, penataannya menarik dan a home of millenium seed bank yang cukup modern, menyatu dan hebat bangunannya. Harmony between natural, historical and art with advance technology. Gak percaya, bisa dilihat di websitenya http://www.kew.org/visit-wakehurst atau videonya https://youtu.be/Tf90P_Uio4s
Because today is Sunday and completely sunny outside, this day, I gonna be a turist, walking around the garden. it is lovely garden, with up dan down footpath, beautiful scenery, old mansion, and modern seedbank building. at least there are three intresting in kew at wakehurst, that can't you get to another garden. 
Hal menarik yang tidak ada di kebun raya lain adalah pemandangan alam yg indah di Wakehurst. seperti hamparan bunga warna putih dan merah, ungu dan kuning, dan banyak lagi. apalagi hari cerah, udara sejuk, sinar matahari teras, banyak sekali lebah berterbangan mengunjungi bunga-bunga.
Selain itu bangunan tua yang seperti istana raja, menambah daya tarik sendiri, bangunan ini dibuka untuk umum, didalamnya ada kursi, meja dan foto-foto, sangat menarik, khas english. Kayu-kayu, relief di langit-langit dan bangunannya benar-benar serasa jaman dahulu, view kebun dari jendela dan perapian ditengah ruang benar-benar mengesan.
Satu hal lagi, yang menarik adalah bangunan trust millennium building. Bangunan ini dibangun cukup efektif secara luasan, sangat menarik secara arsitek dan sangat canggih secara fasilitas. Dalam satu gedung ini semua biji dikumpulan dari seluruh dunia, diproses dan seterusnya disimpan dalam ruang dibawah yang begitu modern, selain itu juga dilakukan berbagai penelitian secara mendalam disini, peralatan laboratoriumnya benar-benar termaju dan juga rumah kaca yang bisa diatur suhu, pencahanyaan, dst. Sangat mengesankan, terdapat pula ruang menginap, fasilitas pertemuan, perpustakaan dan akses internet yang luar biasa. semuanya mengunakan standard internasional dan memiliki ISO14001.
Benar-benar Kew Botanic Garden at Wakerhust adalah Home of Millenium Seed Bank. Semuanya ditata dengan tema seed, dari scapture sampai interpretation board and visitor display. I don't believe it, can be here.... bersama dengan dua belas negara yang lain, learning, collecting, sharing knowledge about seed conservation for future. memang benar this is a number one in the world. 
  


Minggu, 25 September 2016

UK part1

Alhamdulillah persiapan dan perjalanan berjalan lancar... Tidak terbayang sebelumnya kalau saya bisa datang dan melihat langsung - Millennium Seed Bank - Wakehurst - Kew Botanic Garden di Ardingly UK. Perjalanan ini adalah pengalaman pertama ke luar negeri, dan memakan waktu cukup lama (long houl flight).Berangkat dari Surabaya, kamis jam 8 pagi sampai Hongkong jam 2 siang, untuk transfer kemudian lanjut jam 11 malam sampai England keesokan harinya jam 5 pagi di Heathrow.
Jumat pagi itu saya sudah menginjakan kaki di UK, hari pertama saya habiskan untuk ke KBRI lapar diri. Naik underground dari Heatrow dengan Piccadilly line pindah ke Jubilee line  turun di Bond Street. dari sana keluar dan jalan kaki menuju Indonesian Embassy (KBRI London) di 38 Grosvenor Square. disana pelayanan kantor jam 10 pagi - jam 4 sore, hari Senin-Jumat. Syukur Alhamdulillahnya saya bisa ikutan Jumatan di salah satu masjid, lumayan jalan dari KBRI.  Setelah paspor di stamp dan sudah sore, tidak mungkin untuk langsung ke MSB, saya memutuskan untuk menginap di wisma Caraka KBRI. Ternyata lokasinya tidak disekitar KBRI, sehingga harus naik bus 13 turun di Goldens Green kemudian naik bus 138 turun di Audley Road. Kemudian jalan kaki ke Wisma Caraka di 42 Talbot Crescent Hendon. sesampai disana jam5 dari KBRI jam4. Jam 10 baru istirahat, setelah ngobrol, mandi, makan malam dan mempersiapkan rute perjalan ke MSB esok hari.
Sabtu pagi, pamit di Wisma Caraka, jam 7 mulai jalan ke Hendon Central Station naik tunel ke Victoria Station, disana naik kereta ke East Croydon kemudian ganti rail platform tujuan Haywards Heath. Dari Haywards Heath ke Wakehurst-Kew naik taxi karena saat jalan ke bus stop, rute yg menuju kesana hanya Senin-jumat saja, sedangkan ini hari sabtu maka kembali ke station naik taxi sampai jam 11. Yang agak membingungkan di Victoria, karena stasiun besar, ada tube, bus, rail dan petugas informasinya juga tidak cukup mengerti maksud saya, jadi sedikit take times disana. at least... udah sampai MSB dengan selamat, tidak nyasar Alhamdulillah... 
Selama 3 hari perjalanan awal ini saya mendapat banyak pengalaman, meskipun tidak terpikir dan memang tidak sempat mengunjungi tempat menarik di London - UK karena waktu, saya sudah merasakan naik semua moda trasportasi di UK, kereta tubes  yang lewat tunel di underground, bus kotanya yang khas dengan double dekker, trus kereta rail yang diatas rel, sampai naik taxi. 

Satu pelajaran yang diperoleh adalah jangan beli kartu (simcard UK) di Indonesia, karena bisa jadi tidak dapat dipakai di UK dan akhirnya harus beli simcard lagi di UK untuk komunikasi. Jika sales di VSF Jakarta bilang lebih mahal di UK, tidak benar untuk simcard lebih murah di UK dan pasti connect dapat sinyal, jadi buang-buang uang.
Pelajaran Kedua adalah bawa uang GBP cukup banyak dari Indonesia, nilai tukarnya cukup sebanding, daripada harus tarik tunai di UK ataupun tukar Rp ke GBP akan dihargai sangat kecil. Jadi apabila ingin berkunjung ke UK sambil rekreasi dan melihat tempat-tempat wisata di UK, cash money very important.      


Senin, 27 Juni 2016

FITOREMEDIASI...

Kunjungan tamu KRP dari Puskim PU terkait aplikasi Pengembangan Fitoremediasi dalam Teknologi IPAL.
http://krpurwodadi.lipi.go.id/whatson/detil/?whatson=330
 Kamis, 9 Juni 2016, Kebun Raya Purwodadi mendapat kunjungan dari dua peneliti dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Puskim-PUPR). Kunjungan ini diawali oleh ketertarikan kepada beberapa publikasi mengenai fitoremediasi yang ditulis oleh peneliti KR Purwodadi, Rony Irawanto S.Si., MT. Dalam beberapa publikasi ilmiahnya Rony mengekspose beberapa tumbuhan akuatik yang berpotensi dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
Keduanya peneliti Puskim-PUPR tersebut adalah Reni Nuraeni, ST, MT. (Pimpinan Proyek Penelitian) dan Elis Hastuti, S.T., M.Sc. (Kasi Penerapan dan Pelayanan Balai Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman). Keduanya juga didampingi oleh salah satu mitra kerja Puskim-PUPR dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemerintah Kota Cimahi, Vina Septi Suherman, SP., MIL. Puskim-PUPR sendiri tengah melaksanakan pengelolaan proyek pengembangan teknologi IPAL (instalasi pengolahan air limbah) sebagai elemen lanskap.
Kunjungan ini berlangsung mulai pukul 9.00 WIB dengan diawali pertemuan dengan beberapa peneliti dan struktural KR Purwodadi. Hadir dalam pertemuan tersebut, Koordinator Dokinfo, Promosi dan Kerjasama, Pengawas Kerjasama dan Diseminasi dan Pengawas Pendidikan Lingkungan. Setelah pembukaan kemudian dilanjutkan dengan presentasi dari Puskim PUPR dan kemudian disambung dengan presentasi dari Rony Irawanto S.Si., MT sekaligus diskusi mengenai penerapan IPAL secara fitoremediasi dan pemilihan jenis-jenis tumbuhan sebagai fitoremediator limbah / pencemar.

IPAL itu tidak selalu identik dengan jorok, dengan proyek ini kami akan menjadikan IPAL sebagai pelengkap lanskap yang dapat memperindah dan menjadi bagian taman kota", jelas Elis Hastuti dalam persentasinya. IPAL ini rencananya dilengkapi dengan berbagai tumbuhan yang berpotensi mengurangi pencemaran air limbah. "Untuk itulah kami jauh-jauh dari Bandung datang kesini ingin mendapatkan informasi lebih banyak dari Kebun Raya Purwodadi tentang tumbuhan yang berpotensi dalam pengelolaan air limbah", tegasnya.
Kunjungan ini kemudian dilanjutkan dengan berkeliling KR Purwodadi dengan didampingi oleh Rony Irawanto, S.Si., MT. seorang staf peneliti KR Purwodadi, yang memiliki spesialisasi kepakaran di bidang Konservasi dan Pengelolaan Lingkungan.


Jumat, 13 Mei 2016

SURVEY dan PRA Eksplorasi Flora SEMPU

Kegiatan Eksplorasi Flora ke Pulau Sempu tahun 2016 adalah tahun kedua, dimana untuk tahun ini saya masih diamanahi mengkoordinatori kegiatan tematik ini. Semenjak awal tahun (Januari) saya telah memutuskan untuk tidak ikut sebagai tim eksplorasi. Meskipun banyak komentar yang muncul pada saat pembentukan tim, tetapi saya rasa ini perlu untuk sarana pembelajaran dan pengalaman teman-teman peneliti yang lainnya. Sebagai koordinator tetap saya dengan sepenuh hati membantu kelancaran kegiatan ini, terutama pada awal persiapan, perijinan dan presentasinya, sampai kedua tim dapat berangkat dan pulang dengan lancar.
Kegiatan yang dilakukan adalah berhubungan dengan pihak BKSDA Jatim, sehingga pembentukan, kesiapan dan komunikasi dalam tim perlu dilakukan dengan pertemuan-pertemuan baik secara formal maupun informal di dalam kebun raya. Hal ini sangat diperlukan agar target dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai dan dapat dimengerti/dipahami oleh seluruh anggota tim eksplorasi.

Kemudian kegiatan persiapan peralatan dan melihat lokasi serta kesiapan akomodasi untuk tim apabila dilapangan, perlu juga dipastikan dengan melakukan survey mandiri bertiga menuju Sendang Biru ke kantor Resort CA Sempu. Setelah berkoordinasi dengan pihak resort CA Sempu, Setelah berkoordinasi dengan pihak resort kami menuju lokasi dengan traking lokasi dari waru-waru sampai telogo lele, waktu tempuh sekitar 1 jam dengan perjalanan perahu 10menit. Setalh itu kembali ke penginapan untuk bermalam. Keesokan paginya, kami meneruskan traking dari teluk semut sampai segoro anakan dengan rute melingkar mengikuti pantai, waktu tempuh untuk jalur pantai 3 jam dan jalur utama 1 jam dengan perjalanan perahu 10 menit. Sehingga sampai kembali di Sendang biru siang hari dan dapat diselesaikan dengan selamat. Setelah melepaskan lelah sambil menikmati ikan tuna bakar dan mandi kami melakukan perjalanan kembali pulang.
Berbekal hasil survey lokasi dan persiapan tim yang matang, kemudian proses perijinan dengan BKSDA jatim dilalui dengan mudahnya sampai pada presentasi proposal kegiatan yang hanya diwakil seorang diri, beritanya dapat dilihat pada alamat website berikut.
Selanjut tim untuk memasuki kawasan CA Pulau Sempu telah siap, tinggal ditindaklanjuti oleh tim yang akan berangkat. karena secara kebetulan oleh lembaga saya mendapatkan surat tugas untuk mengikuti kegiatan ekspedisi LIPI ke Sulawesi Barat. Hal ini adalah pengalaman pertama saya yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya bisa berkesempatan gabung dengan tim eksplorasi LIPI.

Selasa, 15 Maret 2016

Kompetensi Peneliti

Alhamdulillah... hari ini tepat setahun saya kembali bekerja, seusai kuliah S2 di ITS. Hal yang paling sering ditekankan oleh Pimpinan terhadap Para Peneliti adalah kompetensi peneliti.

Sebenarnya apa sih kompetensi itu?
Menurut Perka LIPI No4/E/2009, tentang Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Peneliti, Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang PNS berupa gabungan antara pengetahuan (knowledge), kecakapan atau kemahiran (skill) dan sikap perilaku (attitude) yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga PNS tersebut dapat melaksanakan tugas secara profesional, efektif dan efisien. Selain itu, dapat juga didefinisikan sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan dan sikap yang saling terkait mempengaruhi sebagian besar peran dan tanggung jawab jabatan, berkorelasi dengan kinerja pada jabatan tersebut dan dapat diukur dengan standar yang dapat diterima serta dapat ditingkatkan melalui upaya-upaya pelatihan dan pengembangan.

Jadi intinya kompetensi itu gabungan pengetahuan, kecakapan dan sikap kerja. Dimana kriterianya semakin banyak seiring dengan meningkatnya jenjang fungsionalnya dari Peneliti Pertama, Peneliti Muda, Peneliti Madya sampai Peneliti Utama. Meskipun rasanya saya belum memiliki kompetensi tersebut, namun setidaknya begitulah menurut aturan yang berlaku saat ini.

Kembali ke kompetensi peneliti dan refleksi setahun kembali bekerja, meskipun bila dihitung dari awal masuk LIPI sudah 10 tahun saya bekerja di Kebun Raya Purwodadi. Waktu yang tidak singkat tetapi rasanya masih banyak hal yang belum dikuasai secara memadai.
Bila dirasakan setahun ini banyak sekali hal yang harus dikerjakan, mulai dari menyelesaikan kegiatan-kegiatan rutin, tugas-tugas kedinasan, sampai pertemuan-pertemuan internal yang semuanya menghabiskan waktu. Rasa-rasanya saya gak pernah pulang tepat waktu, selalu saja sampai menjelang magrib, itupun masih ada pikiran tugas yang belum selesai dikerjakan. Mungkin ini yang menyebabkan kompetensi individu saya tidak bertambah secara maksimal.






Salah satu upaya lembaga untuk meningkatkan kompetensi dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang rasanya dulu jarang sekali didapat, mungkin ada sih... tetapi orang-orang tertentu saja, atau lebih tepatnya tidak diberikan kesempatan saat itu. Saat ini kesempatan mungkin diberikan secara luas, namun harus disesuai dengan tujuan lembaga. Sehingga meskipun dulu lebih santai, tidak ada target lembaga, hanya menyelesaikan keinginan pribadi, seperti menulis KTI, yang hasilnya KTI dalam setahun bisa selangit. Kalau sekarang sebaliknya menulis KTI itu menjadi lebih sulit, bukan karena kriterianya semakin tinggi, namun waktunya yang semakin sempit.

Terlepas dari itu semua, meskipun jenjang fungsional terhambat dua kali, bahkan lebih cepat fungsional umum, ataupun omongan orang lain yang kurang tepat (mungkin mereka kurang mengerti / tidak paham), setidaknya saya bersyukur.... Alhamdulillah.... diberikan rejeki dari pekerjaan ini, diberikan kesempatan untuk dapat bersekolah, dan diberikan tempat sebagai ladang ibadah.


Menyelamatkan tumbuhan (konservasi) dengan memelihara & merawatnya termasuk rahmatan lil alamin, memberikan ilmu yang bermanfaat melalui buku, publikasi, pembimbingan sampai pemanduan termasuk amalan yang tidak putus. Serta banyak lagi hal-hal positif yang bernilai ibadah yang sekaligus mendekatkan diri kita kepada sang pencipta.

Jumat, 05 Februari 2016

Profesi PENELITI


Alhamdulillah.... saya dapat bekerja di Kebun Raya Purwodadi – instansi di bawah LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) yang tugasnya melakukan konservasi tumbuhan ex-situ. Dalam upaya konservasi terdapat kegiatan penelitian, dan saya direkrut sebagai seorang PENELITI. Mungkin orang awam sering membayangkan bahwa peneliti itu cenderung seperti Einstein. Penampilannya terlihat aneh, gila akan ilmu, senang menyendiri dan tidak memperdulikan penampilan, atau seperti seorang kutu buku dengan kaca mata tebal dan sibuk bereksperimen untuk menghasilkan sebuah penemuan. Sebenarnya tidak semua peneliti seperti itu.
Meskipun seorang peneliti, pekerjaan sehari-hari saya terlihat seperti seorang tukang kebun (menyapu, menyiram, merawat & memperhatikan tumbuhan). namun tidak sekedar itu ada hal yang lebih dan banyak hal yang dipelajari pelajaran selama memperhatikan tumbuhan. Peneliti seperti kebanyakan orang, dan profesi ini sangat mengasyikkan. Mengapa?

Memperkaya wawasan dan ilmu
” ….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Mujaadilah [58] : 11) 
Banyak ilmu dan pengetahuan yang diperoleh, bahkan tidak hanya didapat melalui guru di sekolah, tetapi ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari (semua tempat adalah sekolah dan semua orang adalah guru). Alam adalah laboratorium besar tempat kita belajar banyak hal. Menjadi peneliti, dituntut mampu bekerja baik sebagai individu maupun dalam tim. Dengan melakukan penelitian memungkinkan kita untuk terus belajar dan belajar, menganalisis fenomena dan permasalahan yang terjadi, belajar keilmuan di luar latarbelakang kita. Belajar dari banyak peneliti-peneliti senior yang memiliki bidang keilmuan berbeda.

Mengenal alam dan lingkungan sekitar
Penelitian itu tidak selalu dilakukan di dalam ruangan tertutup, seperti dalam laboratorium. Penelitian yang berbasis alam atau lingkungan seperti yang saya lakukan, lebih banyak dilakukan diluar ruangan, ke lapangan di alam bebas (Rimba... Gunung... Samudra... Bergelora didada “potongan lagu kebun raya”).

Meningkatkan kreativitas dan inovasi
Menjadi peneliti itu dituntut harus kreatif dan inovatif. Mengapa harus kreatif?, karena ide penelitian itu sangat luas. Kita bisa meneliti dari hal yang paling kecil hingga yang terbesar sekali pun. Agar penelitian itu menarik dan hasilnya bisa berguna bagi masyarakat, peneliti tentu harus bisa sekreatif mungkin menuangkan ide-idenya ke dalam sebuah penelitian. Peneliti yang kurang kreatif mungkin terkesan jadul... tidak up-to-date. Jadi, kreativitas dan inovasi menjadi kunci penting bagi seorang peneliti.
 
Menjadi pribadi yang jujur dan tangguh
Karakter ini mencerminkan seorang peneliti. Hasil-hasil penelitian tentunya tidak selalu sempurna dan berhasil. Kadang hasil penelitian berbeda, maka peneliti harus jujur (peneliti boleh salah, tapi tidak boleh bohong). Jujur terhadap proses dan hasil penelitian serta berani dalam melakukan kegiatan penelitian. Terutama bagi penelitian di alam, dituntut tangguh, misalnya melakukan ekspedisi ke suatu kawasan yang secara geografi jauh dari penduduk, tidak ada akses, menuju ke lokasi harus mengunakan perahu dan berjalan kaki selama berjam-jam. Ditambah lagi dengan membawa perlengkapan penelitian, pribadi dan logistik untuk ngecamp beberapa hari dalam kawasan. Hal ini menjadikan kita lebih siap dengan kondisi apapun. Bagi seorang peneliti, ini sangat mengasyikkan, KEREN abiz... Adventure bro...!
 
Selalu Travelling & Adventure
Nah, kedua hal ini... pasti tidak akan ketinggalan.  Bagi seorang peneliti, pekerjaannya kan penelitian, apalagi yang bidangnya konservasi biodiversitas dan pengelolaan lingkungan, seperti saya. Keinginannya pasti selalu akan menuju ke lokasi / kawasan yang alami di berbagai pelosok negeri untuk mencari keanekaragaman hayati ataupun ke daerah yang pengelolaan lingkungannya dilakukan dengan kearifan lokal maupun sebaliknya. Maka kesempatan besar sambil bekerja, selama perjalanan sambil berwisata dan berpetualang. Seperti kata pepatah, sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Saat kesana kita akan mengetahui budaya dan sekaligus menikmati keindahan alam setempat yang sangat luar biasa. Alam kita Kaya... Saya jadi semakin bersyukur dan mencintai INDONESIA.

Sekian... sharing pengalaman dari saya tentang profesi peneliti.