Jumat, 06 Januari 2012

KT'11:07 Viabil - UIN

R. Irawanto, 2011, VIABILITAS BIJI TANAMAN LANGKA TERPILIH DI KEBUN RAYA PURWODADI, disampaikan dalam Seminar Nasional “Green Technology 2 : Ecotechnology for Sustainable Living” Fakultas Sains Teknologi – UIN Malang (12 November 2011).

Abstrak Kebun Raya Purwodadi merupakan lembaga konservasi tumbuhan ex-situ, yang bertugas melakukan konservasi, penelitian, pendidikan dan ekowisata. Karakteristik utama suatu kebun raya adalah koleksi tanaman dan koleksi penunjang beserta dokumentasinya. Salah satu koleksi penunjang adalah koleksi biji, yang bertugas menangani pengelolaan material biji tanaman koleksi. Koleksi biji yang berfungsi sebagai aktif koleksi memerlukan upaya pengujian untuk menjaga dan mengetahui kualitas biji selama penyimpanan masih dapat berkecambah. Kegiatan pengujian (viabilitas) biji dilakukan secara rutin di Kebun Raya Purwodadi. Penelitian ini merupakan penelitian dasar yang bertujuan mengetahui kualitas biji jenis tanaman koleksi Kebun Raya Purwodadi yang langka dan memiliki potensi ekonomi. Dimana hasilnya dapat digunakan sebagai pedoman dalam upaya konservasi biji jenis tanaman langka koleksi Kebun Raya Purwodadi. Jenis tanaman langka yang terpilih untuk uji viabilitas biji adalah Adansonia digitata (Bombacaceae), Aquilaria filaria (Thymelaceae), dan Santalum album (Santalaceae). Kata kunci: Biji, Viabilitas, Tanaman langka, Kebun Raya Purwodadi.

KT'11:06 Arec - UIN

R. Irawanto, 2011, KOLEKSI BIJI DAN HERBARIUM ARECACEAE DI KEBUN RAYA PURWODADI, disampaikan dalam Seminar Nasional “Green Technology 2 : Ecotechnology for Sustainable Living” Fakultas Sains Teknologi – UIN Malang (12 November 2011).

Abstrak Kebun Raya Purwodadi sebagai lembaga konservasi tumbuhan ex-situ dengan tugas konservasi, eksplorasi, invetarisasi dan penelitian tumbuhan Indonesia, terutama di dataran rendah kering. Karakteristik utama dari kebun raya adalah koleksi tanaman dan dokumentasinya serta adanya koleksi penunjang seperti koleksi biji dan herbarium. Koleksi biji bertanggungjawab untuk pengelolaan material biji koleksi kebun. Sedangkan herbarium bertugas menyimpan spesimen tanaman koleksi untuk tujuan identifikasi. Kebun Raya Purwodadi memiliki luas kawasan 85 ha, dengan koleksi 174 suku, 908 marga dan 1,896 jenis. Sementara kondisi koleksi biji tercatat 63 suku, 246 marga dan 373 jenis yang disimpan di bank biji dan 101 suku, 387 marga dan 647 jenis disimpan di museum biji. Demikian pula dengan kondisi herbarium tercatat 128 suku, 690 marga dan 993 jenis, berupa herbarium kering 1140 spesimen dan herbarium basah 340 spesimen. Material biji dan spesimen herbarium yang disimpan dalam koleksi penunjang memiliki karakteristik yang spesifik dan unik. Salah satu koleksi yang menarik dan memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan manusia adalah suku Arecaceae dengan keragaman jenis yang tinggi di Indonesia. Koleksi Arecaceae di Kebun Raya Purwodadi tercatat 358 spesimen (individu tanaman), 54 marga, 93 jenis dengan 16 marga masih belum teridentifikasi tingkat jenis. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan menginformasikan koleksi biji Arecaceae beserta spesimen herbarium Arecaceae yang dimiliki di Kebun Raya Purwodadi. Hasilnya menunjukkan bahwa 93 jenis tanaman kebun dari suku Arecaceae yang dikoleksi hanya 88 jenis yang telah diamati fenologi. Dimana 52 jenis yang tersimpan di koleksi biji dan 18 jenis yang tersimpan di herbarium. Kata kunci: Biji, Herbarium, Arecaceae, Kebun Raya Purwodadi.

KT'11:05 Palem - UTm

R. Irawanto, 2011, KOLEKSI PALEM YANG BERPOTENSI PANGAN DAN OBAT DI KEBUN RAYA PURWODADI, disampaikan dalam Seminar Nasional “Reformasi Pertanian Terintegrasi Menuju Kedaulatan Pangan” Fakultas Pertanian – Universitas Trunojoyo Madura (20 Oktober 2011).

Abstrak Palem yang secara botani termasuk dalam suku Arecaceae. Keanekaragaman jenis palem di Indonesia sangat tinggi. Bahkan Indonesia merupakan pusat keanekaragaman palem dunia. Dari jenis Arecaceae yang terdapat di dunia 46 genus diantaranya (576 jenis) terdapat di Indonesia dan 29 genus merupakan endemik. Dengan keanekaragaman palem tertinggi di dunia, Indonesia perlu upaya konservasi tumbuhan karena eksplorasi dan eksploitasi yang berlebih. Kebun Raya Purwodadi sebagai lembaga konservasi tumbuhan ex-situ khusus dataran rendah kering memiliki koleksi palem sejumlah 419 individu tanaman dari 119 jenis (60 genus), dimana beberapa jenis telah dikenal dan diketahui memiliki berbagai kegunaan dalam kehidupan manusia. Penelitian ini bertujuan menginventarisasi jenis palem koleksi Kebun Raya Purwodadi yang memiliki potensi sebagai bahan pangan dan sekaligus berpotensi sebagai tanaman obat. Jenis yang berpotensi adalah Aren (Arenga pinnata), Kelapa (Cocos nucifera), Siwalan (Borassus flabellifera), Gebang (Corypa utan) dan Kurma (Phonix dactylifera). Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai upaya konservasi dan budidaya dimasa mendatang. Kata kunci: Palem, pangan, obat, Kebun Raya Purwodadi.

KT'11:04 Biji - ICONS

R. Irawanto, 2011, SEED CONSERVATION IN PURWODADI BOTANIC GARDEN, disampaikan dalam Seminar Internasional “International Conference on Natural Sciences (ICONS 2011)” Photosynthetic Research Center – Universitas Ma Chung Malang (9-11 Juli 2011).

Abstract The old botanical garden is very important for the advancement of science and culture. Along with the development, botanic gardens act as a central resource conservation, research and development. In Indonesia, the botanical garden is an ex-situ conservation of plants with the duty of conservation, inventory, exploration and research on plants of Indonesia. There the Purwodadi Botanical Garden plays its role on conservation, research, education and ecotourism. The main characteristics of a botanical garden is the plants collection and documentation with the support collection such as the seed collection and the herbarium. The seed collection are responsible for handling the management of garden seed materials. Materials from the seed collection have specific characteristics and unique. The seeds stored in the seed museum and the seed bank. The seed museum contains a collection of seeds are preserved for exhibition purposes as well as for the identification of the seed diversity, while the seed bank functions as a support for ex-situ conservation as complementary, supplementary and active collection. Along with the development of the technology the seed collection is not on manual systems, but also computerized, for more systematic and regular. Therefore it can improve the management of the seed and reliable information as the basis for the seed conservation. In this paper the seed conservation in the Purwodadi Botanical Garden from technical management to basic research will be discussed. The seed conservation efforts focused on the management procedure and working mechanism, with the result of information a fruitful periode, seed collecting, seed processing and documentation of data collection seed bank, and seed testing. Key Words: Conservation, Seed, Botanical Garden Purwodadi.

KT'11:03 Arec - ISNAR

R. Irawanto, 2011, PROPORTION OF PHENOLOGY OF ARECACEAE AT PURWODADI BOTANICAL GARDEN, disampaikan dalam Seminar Internasional “International Seminar on Natural Resources, Climate Change, and Food Security in Developing Countries (ISNAR-C2FS)” Agriculture Faculty – UPN Jawa Timur (27-28 Juni 2011).

Abstract Purwodadi Botanical Garden as a plants conservation ex-situ an institution in Indonesia, has a duty to conserve, especially in the dry lowland plant, potentially valuable and science. One of the interesting collection and has various functions in human life is a Arecaceae (palm) with high species diversity in Indonesia. Type Arecaceae widely used as building materials, household appliances, handicrafts, food source, oil sources, bioenergy, medicinal plants, ornamental plants and plant conservation. Based on the data Registasi collection Arecaceae planting from 1955 to present. The existence of global climate change at the end of this decade, directly or indirectly affect the plant which can be seen in phenology. Phenology is the study of the change / adaptation of plants to their environment. This study aimed to compare the phenology in the Purwodadi Botanical Garden collection Arecaceae in early planted with current conditions. Descriptive research method based on flowering phenology data Arecaceae collection from the registration (year 1991) compared with current observations (year 2010). Arecaceae observations in 2010 is 88 species, the year 1982-1991 was 47 species and in 1987 was 36 species. So the comparison phenology for 23 species, such as Areca cathecu, Arenga obtusifolia, Bactris major, Bentickia nicobarica, Calamus unifarius, Caryota cumingii, Caryota mitis, Cocos nucifera, Livistona saribus, Nephrosperma vanhoutteanum, Oncosperma tigillarium, Orbignya cohune, Ptychosperma ambiguum, Ptychosperma hospitum, Ptychosperma macarthurii, Ptychosperma propinquum, Roystona elata, Sabal guatemalensis, Sabal mauritiiformis, Sabal minor, Sabal palmetto, Scheelea insignis, dan Veitchia merrilli. Key Word: Phenology, Arecaceae, Purwodadi Botanical Garden.