Selasa, 14 September 2010

KTI13 UnMer


FITOREMIDIASI LINGKUNGAN DALAM TAMAN BALI

ABSTRAK
Taman Bali bukanlah salah satu bentuk tatanan taman tematik bernuansa tropis dalam lanskap, melainkan singkatan dari Taman Buangan Air Limbah atau lebih dikenal dengan WWG (Waste Water Garden). Konsep taman Bali ini memiliki nilai ekologi yang tinggi, sebagai fitoremidiasi, dimana penurunan kualitas lingkungan yang terjadi dari pencemaran air / limbah cair dapat dicegah / dikurangi dengan mengunakan tanaman air yang ditata secara indah. Sehingga tanaman dalam Taman Bali tidak hanya berfungsi ekologi tetapi juga estetik. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai konsep pencegahan pencemaran lingkungan dengan tanaman dalam taman yang merupakan alternatif pengelolaan limbah yang murah, mudah, ramah lingkungan dan estetik. Beberapa jenis tanaman yang sering digunakan adalah Kana, Bambu Air, Heleconia, Keladi, Teratai, Lotus, Papirus, Lili, dan jenis tanaman lainnya yang mampu menyerap serta mengolah limbah secara alami.
Konsep fitoremediasi sangat ekologis, ekonomis dan efektif dalam pengelolaan lingkungan. Pengolahan limbah mengunakan sistem lahan basah buatan dengan tanaman air dalam tatanan taman yang indah lebih dikenal dengan Waste Water Garden (WWG). Di Indonesia penerapan WWG bermula di Bali, dan terkenal dengan sebutan Taman Buangan Air Limbah (Taman BALI) dengan mengunakan jenis tanaman lokal yang sering dijumpai dan mampu menyerap serta mengolah limbah secara alami. Jenis tanaman air seperti mendong, eceng gondok, kiambang, kangkung dan teratai telah banyak diketahui dan dilakukan penelitian kemampuan fitoremediasinya. Jenis tanaman air koleksi Kebun Raya Purwodadi yang berpotensi sebagai tanaman hias dan belum banyak digali informasinya/ dilakukan penelitian yaitu Typa angustifolia, Neptunia plena, Thyponodorum lindleyanum, Myriophyllum aquaticum dan Sagittaria lancifolia.
Kata Kunci : Fitoremidiasi, Taman Bali, WWG

KTI12 UnMer


PENINGKATAN MUTU KOLEKSI BIJI MELALUI
REVITALISASI DATA BERBASIS KOMPUTER


ABSTRAK
Sudah sejak lama kebun raya menjadi salah satu sarana pengembangan ilmu dan budaya. Seiring dengan perkembangan dewasa ini kebun raya berperan sebagai pusat sumber konservasi, penelitian dan pembangunan. Salah satu Kebun Raya Indonesia adalah Kebun Raya Purwodadi yang merupakan lembaga konservasi tumbuhan ex-situ, dengan tugas utama melakukan konservasi, inventarisasi, eksplorasi dan penelitian tumbuh-tumbuhan dataran rendah kering. Kebun Raya Purwodadi memiliki areal seluas 85 ha, dengan jumlah koleksi 174 suku, 908 genus dan 1896 jenis. Salah satu karakteristik kebun raya adalah koleksi tanaman dan dokumentasinya serta koleksi penujang (koleksi biji dan herbarium). Koleksi Biji (bank biji) merupakan metode yang paling berharga untuk konservasi ex-situ. Sampai tahun 2006 koleksi biji hanya memiliki sistem pendataan yang berupa buku induk dan kartu indeks yang tidak memadai. Sedangkan suatu sistem pendokumentasian yang efisien adalah landasan bagi kebijakan konservasi kebun raya. Sehingga data/informasi harus dibuat secara sistematis dan teratur seperti database yang telah terkomputerisasi, yang bisa dimanfaatkan dan dimengerti oleh berbagai kalangan di lingkungan kebun raya dan tidak hilang jika terjadi pergantian staf/pegawai. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas secara rinci mengenai peningkatan mutu koleksi biji melalui revitalisasi data berbasis komputer. Sebagai active collection peran koleksi biji terkait erat dengan koleksi dan registrasi, sehingga mutu pengelolaan biji dapat ditingkatkan dan informasinya dapat diandalkan sebagai dasar konservasi tumbuhan melalui revitalisasi data pencatatan/ pendokumentasian mengunakan komputer.

Kata Kunci : Kebun Raya Purwodadi, Koleksi Biji, Komputerisasi.

KTI11 UIN3


STUDI PERSEBARAN DAN TUMBUHAN ASOSIASI PADA PISANG KERA (Musa ornata Roxb.) DI BUKIT NEK ROKON - KALIMANTAN BARAT

ABSTRAK
Penelitian persebaran pisang kera (Musa ornata Roxb.) dan tumbuhan yang berasosiasi di bukit Nek Rokon, Singkawang – Kalimantan Barat diperlukan untuk memberikan informasi tentang penyebaran dan asosiasinya di kawasan tersebut. Penelitian ini dilakukan pada saat kegiatan eksplorasi tumbuhan Kebun Raya Purwodadi yang dilaksanakan pada tanggal 29 November – 6 Desember 2007 di sekitar Cagar Alam Raya Pasi. Dari hasil dikebathui bahwa populasi pisang kera (Musa ornata Roxb.) sering dijumpai di kaki bukit dengan ketinggian sekitar 55 m dpl dan kisaran pH 6,2. Terletak pada daerah terbuka. Teridentifaksi tumbuhan yang berasosiasi sebanyak 51 jenis dengan jenis yang memiliki nilai penting tertinggi adalah Hevea brasiliensis dan Arenga pinnata.
Kata Kunci : Penyebaran, Musa ornata Roxb., Cagar Alam Raya Pasi

KTI10 UIN2


STUDI PENYEBARAN DAN PERBANYAKAN TANAMAN KENANGA, CEMPAKA DAN SINTOK DI KEBUN RAYA PURWODADI

ABSTRAK
Indonesia memiliki keanekaragaman tumbuhan yang tinggi, salah satunya tumbuhan penghasil minyak atsiri. Minyak Atsiri (Essential Oil) adalah minyak yang dihasilkan dari tanaman yang mempunyai sifat mudah menguap pada suhu tertentu tanpa mengalami diskomposisi. Minyak atsiri digunakan sebagai bahan baku produk farmasi, kosmetika alamiah, bumbu maupun pewangi. Pengetahuan tentang ekologi dan budidaya tanaman sangat penting untuk pengelolaan dan pengembangan tanaman tersebut. Kebun Raya Purwodadi sebagai salah satu lembaga konservasi tumbuhan ex-situ memiliki koleksi tumbuhan penghasil minyak atsiri dengan 3 jenis tanaman yang telah dikembangkan yaitu Kenanga (Cananga odorata), Cempaka (Michelia champaca) dan Sintok (Cinnamomum sintoc). Penelitian ini adalah bagian dari proyek penelitian upaya rehabilitas kawasan lereng Gunung Wilis dengan tanaman Atsiri (2007-2009). Dalam makalah ini akan diuraikan mulai dari ekologi sampai budidayanya meliputi persebaran, asal koleksi dan perbanyakannya di Kebun Raya Purwodadi. Selain itu juga data pengamatan dan analisis statistik pertumbuhan tiap jenis berdasarkan tinggi dan diameternya.
Kata Kunci : Kenanga, Cempaka, Sintok.

KTI09 UIN1


PERKECAMBAHAN BIJI PALEM EKOR TUPAI
(Wodyettia bifurcata Irving W.) DI KEBUN RAYA PURWODADI

ABSTRAK
Palem telah banyak dikenal masyarakat karena beragam potensinya, salah satunya sebagai tanaman hias karena keindahan bentuk dan daunnya. Palem termasuk dalam famili Arecaceae (Palmae) yang memiliki keanekaragaman jenis tertinggi, dimana Indonesia merupakan pusat keanekaragaman palem dunia. Mengingat potensinya, maka Kebun Raya Purwodadi sebagai salah satu lembaga konservasi tumbuhan ex-situ melakukan upaya perbanyakan salah satu jenis tanaman palem hias. Beberapa permasalahan dalam upaya konservasi tanaman palem selain kondisi habitat, hama penyakit adalah perbanyakan yang umumnya mengunakan biji dengan waktu relatif lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati biji dan perkecambahan jenis palem hias ekor tupai (Wodyettia bifurcata Irving W.). dari koleksi Kebun Raya Purwodadi. Biji Wodyettia bifurcata berukuran besar, bersifat ortodoks, viabilitas tinggi dan tipe perkecambahan adjacent ligular dengan waktu dormansi cukup lama.
Kata Kunci : Palem, Wodyettia bifurcata Irving W., Biji & Perkecambahan.

KTI08 Bali3


BIJI DAN PERKECAMBAHAN Typhonodorum lindleyanum Schott KEBUN RAYA PURWODADI

Abstrak. Tanaman hias dari famili Araceae saat ini sangat digemari masyarakat, keindahannya terletak pada bentuk dan warna daun ataupun bunga. Selain itu beberapa jenis diketahui sebagai sumber makanan. Karakteristik famili Araceae adalah tumbuhan perdu dengan batang berdaging atau berkayu, beberapa memanjat dengan susunan bunga yang berbentuk tongkol dan seludang yang berwarna menarik. Mengingat potensinya, maka Kebun Raya Purwodadi sebagai salah satu lembaga konservasi tumbuhan ex-situ melakukan upaya perbanyakan salah satu jenis tanaman Araceae yaitu Typhonodorum lindleyanum Schott. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati biji dan perkecambahan jenis Typhonodorum lindleyanum serta informasi penyebaran dan ekologinya. Jenis ini berasal dari Madagascar, hidup di daerah basah dibawah ketinggian 1000 m dpl, dengan kisaran iklim yang luas. Biji bersifat rekalsitran, dengan tipe perkecambahan hipogeal dan viabilitas yang tinggi.
Kata kunci: Biji, Perkecambahan, Typhonodorum lindleyanum, Araceae.

KTI07 Bali2


PERKECAMBAHAN PALEM ENDEMIK SULAWESI Pigafetta elata (Giseke) Becc. KEBUN RAYA PURWODADI

Abstrak. Sulawesi kaya akan keanekaragaman hayati dengan jenis flora endemic salah satunya palem Pigafeta elata. Kebun Raya Purwodadi sebagai salah satu lembaga konservasi tumbuhan ex-situ bertugas melestarikan jenis tumbuhan Indonesia yang memiliki nilai tinggi bagi ilmu pengetahuan. Beberapa permasalahan dalam upaya konsevasi tumbuhan selain hama penyakit adalah perbanyakannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati biji dan perkecambahan jenis palem endemik Sulawesi, yaitu Pigafetta elata (Giseke) Becc. dari koleksi Kebun Raya Purwodadi. Biji Pigafetta elata berukuran kecil, bersifat ortodoks, dengan tipe perkecambahan adjacent ligular dan viabilitas yang tinggi serta fase perkecambahan yang cepat.
Kata kunci: Perkecambahan, Palem, Pigafetta elata, Arecaceae.

KTI06 Bali1


PENDUGAAN NILAI KEINDAHAN TANAMAN PALEM KOLEKSI KEBUN RAYA PURWODADI

ABSTRAK
Tanaman sebagai elemen lanskap baik berupa pohon, perdu, semak, bahkan herba mempunyai beberapa fungsi yang terkait dengan lingkungan sekitar. Salah satu fungsi utama tanaman dalam sebuah lanskap adalah fungsi estetik. Kebun Raya Purwodadi memiliki kekayaan biodiversitas flora yang merupakan potensi estetik. Koleksi tanaman berkontribusi membentuk keindahan pemandangan lanskap terbangun. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur nilai keindahan visual pada koleksi palem Kebun Raya Purwodadi dengan metode Scenic Beauty Estimation (SBE). Pendugaan nilai keindahan ini dilakukan terhadap lima belas jenis koleksi palem di Kebun Raya Purwodadi..
Kata kunci : pendugaan nilai keindahan, palem, kebun raya.

KTI05 Etno 2


PEMANFAATAN TUMBUHAN NEPENTHES OLEH MASYARAKAT
DESA BAGAK SINGKAWANG KALIMANTAN BARAT


ABSTRAK
Masyarakat Indonesia banyak memanfaatkan tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari terutama yang bermukim di hutan. Pengetahuan pemanfaatan tumbuhan tersebut perlu dilestarikan dan dikembangkan, terutama dipelosok pedesaan yang belum tergali secara maksimal. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan disekitar Kawasan Cagar Alam Raya Pasi Singkawang Kalimantan Barat, tanggal 29 November – 6 Desember 2007, memperoleh informasi mengenai pemanfaatan Nepenthes oleh masyarakat Desa Bagak, berdasarkan penelitian dan pengamatan langsung di lapangan. Hasil inventarisasi tercatat 137 nomor koleksi dengan nepenthes 12 nomor yaitu Nepenthes ampularia, Nepenthes bicalcarata, Nepenthes gracilis dan Nepenthes reinwardtiana sedangkan lainnya masih Nepenthes sp. Juga dilakukan inventarisasi mengenai tumbuhan yang berasosiasi dengan Nepenthes, sejumlah 16 jenis dari 14 suku. Dari hasil pengamatan masyarakat setempat jenis tanaman ini kantongnya dibuat tempat mengolah makanan dan airnya/cairan dari dalam kantong Nepenthes yang belum terbuka dipercaya sebagai obat batuk dan pencuci mata.
Kata kunci : Pemanfaatan, Nepenthes, Singkawang, Kalimantan Barat.

KTI04 Etno 1


KEARIFAN TRADISIONAL MASYARAKAT SUKU JAWA DALAM MELESTARIKAN KAWASAN MATA AIR
(STUDI KASUS DI KABUPATEN KEDIRI, JAWA TIMUR)


ABSTRAK
Air menjadi salah satu masalah penting di dunia. UNESCO memperkirakan tahun 2020, air akan menjadi problem utama dunia. Kabupaten Kediri, merupakan salah satu kawasan dataran rendah di DAS Brantas, memiliki sejumlah mata air yang saat ini keberadaannya semakin berkurang, karena adanya alih fungsi lahan dan pengelolaan lingkungan yang kurang baik. Masyarakat tradisional sebenarnya memiliki kearifan dalam menjaga keberadaan sumberdaya alam di sekitarnya, termasuk mata air. Kearifan tradisional ini tidak terdokumentasi dengan baik sehingga lama kelamaan menjadi hilang. Penelitian dilakukan untuk mendokumentasikan keragaman flora lokal di sekitar mata air berdasarkan kearifan tradisional suku Jawa khususnya masyarakat Kediri. Penelitian dilakukan dengan metode wawancara dan pengamatan langsung terhadap keragaman jenis yang masih ada. Data hasil analisis vegetasi dan sesuai pengetahuan masyarakat, dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai tumbuhan pelindung mata air. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, diketahui beberapa tumbuhan yang memiliki potensi sebagai pelindung mata air antara lain adalah bendo (Artocarpus elasticus), beringin (Ficus benjamina), trembesi (Samanea saman), dan Bambusa spp. Dapat diketahui bahwa untuk melestarikan sumber mata air, tidak dapat lepas dari upaya melestarikan kearifan lokal penduduk di sekitar mata air serta keragaman tumbuhan yang mampu menyimpan air.

Keywords : pengetahuan tradisional, flora lokal, konservasi, mata air.

KTI03 BSS3


BIJI DAN PERKECAMBAHAN Typhonodorum lindleyanum Schott KEBUN RAYA PURWODADI

Abstrak. Tanaman hias dari famili Araceae saat ini sangat digemari masyarakat, keindahannya terletak pada bentuk dan warna daun ataupun bunga. Selain itu beberapa jenis diketahui sebagai sumber makanan. Karakteristik famili Araceae adalah tumbuhan perdu dengan batang berdaging atau berkayu, beberapa memanjat dengan susunan bunga yang berbentuk tongkol dan seludang yang berwarna menarik. Mengingat potensinya, maka Kebun Raya Purwodadi sebagai salah satu lembaga konservasi tumbuhan ex-situ melakukan upaya perbanyakan salah satu jenis tanaman Araceae yaitu Typhonodorum lindleyanum Schott. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati biji dan perkecambahan jenis Typhonodorum lindleyanum serta informasi penyebaran dan ekologinya. Jenis ini berasal dari Madagascar, hidup di daerah basah dibawah ketinggian 1000 m dpl, dengan kisaran iklim yang luas. Biji bersifat rekalsitran, dengan tipe perkecambahan hipogeal dan viabilitas yang tinggi.

Kata kunci: Biji, Perkecambahan, Typhonodorum lindleyanum, Araceae.

KTI02 BSS2


PERKECAMBAHAN PALEM ENDEMIK SULAWESI Pigafetta elata (Giseke) Becc. KEBUN RAYA PURWODADI


Abstrak. Sulawesi kaya akan keanekaragaman hayati dengan jenis flora endemic salah satunya palem Pigafeta elata. Kebun Raya Purwodadi sebagai salah satu lembaga konservasi tumbuhan ex-situ bertugas melestarikan jenis tumbuhan Indonesia yang memiliki nilai tinggi bagi ilmu pengetahuan. Beberapa permasalahan dalam upaya konsevasi tumbuhan selain hama penyakit adalah perbanyakannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati biji dan perkecambahan jenis palem endemik Slawesi, yaitu Pigafetta elata (Giseke) Becc. dari koleksi Kebun Raya Purwodadi. Biji Pigafetta elata berukuran kecil, bersifat ortodoks, dengan tipe perkecambahan adjacent ligular dan viabilitas yang tinggi serta fase perkecambahan yang cepat.

Kata kunci: Perkecambahan, Palem, Pigafetta elata, Arecaceae.

KTI01 BSS1


INVENTARISASI TUMBUHAN BERPOTENSI HIAS DI PASI SINGKAWANG - KALIMANTAN BARAT

Abstrak. Inventarisasi jenis-jenis tumbuhan yang memiliki potensi sebagai tanaman hias telah dilakukan dalam kegiatan eksplorasi di sekitar Kawasan Cagar Alam Raya Pasi Singkawang Kalimantan Barat, tanggal 29 November – 6 Desember 2007 dengan mengunakan metode jelajah. Jenis-jenis tumbuhan yang ditemui disekitar jalur yang dilalui selama eksplorasi dicatat dan diidentifikasi. Spesimen tanaman dan herbarium dikoleksi untuk identifikiasi lebih lanjut. Karakteristik tumbuhan berpotensi hias adalah memiliki bunga atau daun yang menarik ataupun memiliki bentuk yang unik. Konservasi ex-situ jenis-jenis tumbuhan ini sangat penting karena habitat alaminya mulai terancam akibat adanya alih fungsi lahan. Dari hasil penelitian tercatat 137 nomor koleksi dengan tumbuhan yang berpotensi hias dari jenis anggrek 61 nomor, nepenthes 12 nomor dan paku 4 nomor.

Kata kunci: Inventarisasi, Anggrek, Nepenthes, Paku, CA. Raya Pasi