Pemutakhiran Data dan
Peta Kebun Koleksi Arecaceae di Kebun Raya Purwodadi
Minggu, 25 Mei 2014
Sabtu, 24 Mei 2014
KTI 13-14 Fito
Plant Diversity for
Environmental Problem Solution
Abstract -
Indonesia is a country that has a high biodiversity, but conservation of plant species is
increasingly concerned. Indonesia Botanic Gardens is an institution of ex-situ plant
conservation that
activities aimed to conservation,
research, education, tourism, and environmental services. The main
characteristics of botanic garden is a plants collection and supporting
collection with its
documentation. Currently Purwodadi Botanic Garden, one
of the Indonesian Botanic Gardens has a collection of 11,748 specimens, 1,925
species, 928 genera and 175 families. The collection
manifestation of the conservation efforts
and understanding people awareness of the importance of plant diversity
that we have. On the other hand, the development that ignored environmental
aspect, impact on increasing the quality and quantity of various pollution.
Concepts that focus on plants roles in natural technology framework to solve
environmental problems known as phytotechnology. Phytotechnology can apply for: wastewater treatment, waste management,
environmental remediation
of contaminated, and urban
environmental quality management. This paper aims to describe the plants
diversity to environmental problem-solving. Such as: rehabilitation of land
erosion with plants that have a particular root, water conservation with a
plant that has a canopy that efficiently store water, air and noise pollution
control to the plant that has some form and leaf tightly, water pollution with a aquatic plants diversity, the arrangement of green spaces such as the urban forest by planting diversity of plant species with stratification levels and diverse benefits (as: fruit, ornamental and wildlife habitat). The reference plants choices in environmental
management should be a native plant from Indonesia,
has conservation function and other potential, and morphologic habitus appropriate with their use from leaf
shape, branch type, cover
canopy and root architecture.
Keywords:
Plant, Botanic Garden, Environment.
Senin, 19 Mei 2014
KTI 13-13 RTH
Perhitungan Kecukupan Ruang Terbuka Hijau di Teknik Lingkungan - ITS
Surabaya
Abstrak - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merupakan
perguruan tinggi di Surabaya yang ternama dan terkemuka di Indonesia. ITS
melalui eco-campus dapat menjadi contoh dalam pengelolaan lingkungan untuk kampus
lain. Teknik Lingkungan (TL) merupakan salah satu jurusan di Kampus ITS yang
selama tiga tahun berturut-turut menjadi pemenang eco-campus di Surabaya (tahun
2010, 2011 dan 2012). Pada area TL ini memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang
secara sengaja ditanami vegetasi disekitarnya untuk memenuhi fungsi ekologis,
ekonomis, ekstetis dan edukatif yang sangat mendukung perkuliahan. Dalam
penelitian ini digunakan studi kasus pada Jurusan TL - ITS dalam menghitung
kecukupan RTH berdasarkan luas area TL dan jumlah manusia yang beraktivitas
didalamnya. Dari hasil perhitungan masih terdapat kecukupan vegetasi dalam RTH yang dimiliki
jurusan TL kampus ITS Surabaya, dimana memiliki 80% luasan ruang terbuka hijau.
Sehingga apabila dilihat kemampuan daya serap tumbuhan terhadap aktivitas
manusia didalamnya hanya memerlukan 5%.
Katakunci: Ruang Terbuka Hijau, Teknik Lingkungan, Kampus ITS
Kamis, 15 Mei 2014
KTI 13-12 Fito
Kajian Biodiversitas dan Fitoremediasi Tumbuhan Air di Kampus ITS Surabaya
Abstrak - Pembangunan yang tidak memperhatikan aspek lingkungan,
berdampak pada peningkatan kualitas dan kuantitas berbagai jenis pencemaran.
Konsep yang memusatkan peran tumbuhan dalam kerangka teknologi alami untuk
menyelesaikan permasalahan lingkungan dikenal dengan Fitoteknologi. Dalam
fitoteknologi proses penyerapan, pengambilan, pengubahan dan pelepasan zat
pencemar oleh tumbuhan disebut fitoremediasi. Teknologi
fitoremediasi ini cukup sederhana, ekonomis, ekologis dan estetis dalam
penyelesaian permasalahan lingkungan. Mengingat secara geografis kawasan kampus ITS
memiliki biodiversitas yang spesifik, baik tumbuhan dan hewan. Maka kajian yang
bertujuan mengetahui hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai
biodiversitas tumbuhan di kawasan kampus ITS dan jenis tumbuhan yang telah
dimanfaatkan sebagai fitoremediasi dalam penelitian di kampus ITS menarik
dilakukan. Hasil yang
diharapkan berupa pelestarian biodiversitas tumbuhan air di daerah sekitar dan
dapat dimanfaatkan langsung dalam pengelolaan dan pemulihan
lingkungan berkelanjutan. Tercatat 36
jenis dari 10 publikasi
mengenai biodiversitas tumbuhan di kampus ITS dimana hanya 4 jenis yang
tumbuhan air yaitu: Pistia stratiotes, Nymphaea nauchali, Ipomea aquatica dan
Eichornia crassipes. Sedangkan dari 42 penelitian di kampus ITS
mengenai fitoremediasi tercatat 16 jenis tumbuhan, dimana hanya 5 jenis yang
sering digunakan seperti:
Eichornia crassipes, Salvinia molesta, Pistia stratiotes,
Canna edulis, dan Typha longifolia. Sehingga jika dilihat dari luas
kawasan bervegetasi di kampus ITS dan hasil penelitian pemulihan lingkungan
dengan tumbuhan, maka kemungkinan masih terdapat biodiversitas tumbuhan air
yang belum terinventarisasi dan berpotensi sebagai fitoremediasi lingkungan.
Katakunci: Biodiversitas, Tumbuhan
Air, Fitoremediasi, Fitoteknologi, Kampus ITS.
Sabtu, 10 Mei 2014
KTI 13-11 Arec
Peran Nipah sebagai
Vegetasi Kunci, Habitat Burung dan Penyebarannya di Sungai Ketinggan Sidoarjo
Abstrak
- Nipah (Nypa fruticans) termasuk dalam suku Arecaceae (palem) yang hidup
pada kawasan mangrove. Mangrove adalah tipe ekosistem yang khas dan terdapat di
daerah pantai tempat pertemuan muara daratan dan lautan. Seperti halnya tumbuhan Arecaceae lainnya,
yang memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi di Indonesia, juga memiliki
berbagai potensi yang telah dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat, nipah
juga diketahui memilki beragam potensi sebagai pemanis, bahan makanan, bahan
minuman, bahan bakar dan bahan kimia. Namun selain itu vegetasi ini dalam
ekosistem mangrove dijumpai berperan penting sebagai keyspecies/vegetasi kunci
dari habitat burung pantai. Sehingga peran penting nipah sebagai habitat burung
perlu diungkapkan beserta dengan penyebarannya di sepanjang sungai Ketingan -
Sidoarjo menarik untuk dilakukan. Penelitian ini dilakukan secara eksploratif
deskriptif selama Maret 2013. Hasil tercatat 41 titik sebaran Nypa fruticans yang sering dijumpai pada
sepanjang tepi sungai yang bermuara ke laut.
Kata Kunci: Mangrove,
Palem (Arecaceae), Vegetasi kunci, Nipah (Nypa
fruticans), Ketinggan - Sidoarjo.
Langganan:
Postingan (Atom)