Minggu, 25 Mei 2014

KTI 13-15 Arec

Pemutakhiran Data dan Peta Kebun Koleksi Arecaceae di Kebun Raya Purwodadi

 
Abstrak - Kebun Raya Purwodadi merupakan lembaga konservasi tumbuhan ex-situ, spesifik pada konservasi tumbuhan tropis dataran rendah kering di Indonesia. Salah satu koleksi tumbuhan Kebun Raya Purwodadi adalah suku Arecaceae (palem). Arecaceae memiliki keanekaragaman jenis yang sangat tinggi di Indonesia, dimana Indonesia merupakan pusat keanekaragaman jenis Arecaceae di dunia. Selain itu sebagian jenisnya telah dikenal memiliki banyak kegunaan, dari bahan bangunan, bahan makanan, sumber minyak, sumber energi, kerajinan, tanaman hias, tanaman obat sampai tanaman konservasi lingkungan. Kepunahan merupakan ancaman keanekaragaman tumbuhan yang disebabkan berbagai faktor. Sehingga diperlukan upaya konservasi untuk mempertahankan kelestariannya. Kebun Raya Purwodadi saat ini memiliki koleksi tanaman 1.925 jenis dari 175 suku. Dimana koleksi suku Arecaceae tercatat 367 spesimen tanaman, 93 jenis, dari 54 marga, yang terbagi dalam 7 vak (lokasi tanam di kebun) seluas 2,03 ha dari 85 ha luas Kebun Raya Purwodadi. Namun pengelolaan koleksi suku Arecaceae sebelumnya (tahun 2007) masih mengunakan buku dan peta kebun secara manual sederhana. Oleh karena itu untuk mempermudah pengelolaan data koleksi (khususnya suku Arecaceae) dipergunakan database dalam bentuk BG record (Botanical Garden Recorder) dan peta digital dalam bentuk data spasial berbasis GIS (Geografic Information System). Proses pemutakhiran data dan peta koleksi suku Arecaceae dilakukan dari 2007 s/d 2010. Makalah ini bertujuan untuk memaparkan upaya pemutakhiran koleksi suku Arecaceae. Hasilnya berupa database tumbuhan koleksi suku Arecaceae yang terdokumentasi dalam BG record (Ms Access) dan peta lokasi tanam/vak koleksi suku Arecaceae secara digital (ArcView).


Katakunci: Pemutakiran data dan peta, suku Arecaeae, Kebun Raya Purwodadi.

Sabtu, 24 Mei 2014

KTI 13-14 Fito

Plant Diversity for Environmental Problem Solution

Abstract - Indonesia is a country that has a high biodiversity, but conservation of plant species is increasingly concerned. Indonesia Botanic Gardens is an institution of ex-situ plant conservation that activities aimed to conservation, research, education, tourism, and environmental services. The main characteristics of botanic garden is a plants collection and supporting collection with its documentation. Currently Purwodadi Botanic Garden, one of the Indonesian Botanic Gardens has a collection of 11,748 specimens, 1,925 species, 928 genera and 175 families. The collection manifestation of the conservation efforts  and understanding people awareness of the importance of plant diversity that we have. On the other hand, the development that ignored environmental aspect, impact on increasing the quality and quantity of various pollution. Concepts that focus on plants roles in natural technology framework to solve environmental problems known as phytotechnology. Phytotechnology can apply for: wastewater treatment, waste management, environmental remediation of contaminated, and urban environmental quality management. This paper aims to describe the plants diversity to environmental problem-solving. Such as: rehabilitation of land erosion with plants that have a particular root, water conservation with a plant that has a canopy that efficiently store water, air and noise pollution control to the plant that has some form and leaf tightly, water pollution with a aquatic plants diversity, the arrangement of green spaces such as the urban forest by planting diversity of plant species with stratification levels and diverse benefits (as: fruit, ornamental and wildlife habitat). The reference plants choices in environmental management should be a native plant from Indonesia, has conservation function and other potential, and morphologic habitus appropriate with their use from leaf shape, branch type, cover canopy and root architecture.

Keywords: Plant, Botanic Garden, Environment.

Senin, 19 Mei 2014

KTI 13-13 RTH

Perhitungan Kecukupan Ruang Terbuka Hijau di Teknik Lingkungan - ITS Surabaya

Abstrak - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merupakan perguruan tinggi di Surabaya yang ternama dan terkemuka di Indonesia. ITS melalui eco-campus dapat menjadi contoh dalam pengelolaan lingkungan untuk kampus lain. Teknik Lingkungan (TL) merupakan salah satu jurusan di Kampus ITS yang selama tiga tahun berturut-turut menjadi pemenang eco-campus di Surabaya (tahun 2010, 2011 dan 2012). Pada area TL ini memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang secara sengaja ditanami vegetasi disekitarnya untuk memenuhi fungsi ekologis, ekonomis, ekstetis dan edukatif yang sangat mendukung perkuliahan. Dalam penelitian ini digunakan studi kasus pada Jurusan TL - ITS dalam menghitung kecukupan RTH berdasarkan luas area TL dan jumlah manusia yang beraktivitas didalamnya. Dari hasil perhitungan masih terdapat kecukupan vegetasi dalam RTH yang dimiliki jurusan TL kampus ITS Surabaya, dimana memiliki 80% luasan ruang terbuka hijau. Sehingga apabila dilihat kemampuan daya serap tumbuhan terhadap aktivitas manusia didalamnya hanya memerlukan 5%.

Katakunci: Ruang Terbuka Hijau, Teknik Lingkungan, Kampus ITS

Kamis, 15 Mei 2014

KTI 13-12 Fito


Kajian Biodiversitas dan Fitoremediasi Tumbuhan Air di Kampus ITS Surabaya

Abstrak - Pembangunan yang tidak memperhatikan aspek lingkungan, berdampak pada peningkatan kualitas dan kuantitas berbagai jenis pencemaran. Konsep yang memusatkan peran tumbuhan dalam kerangka teknologi alami untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan dikenal dengan Fitoteknologi. Dalam fitoteknologi proses penyerapan, pengambilan, pengubahan dan pelepasan zat pencemar oleh tumbuhan disebut fitoremediasi. Teknologi fitoremediasi ini cukup sederhana, ekonomis, ekologis dan estetis dalam penyelesaian permasalahan lingkungan. Mengingat secara geografis kawasan kampus ITS memiliki biodiversitas yang spesifik, baik tumbuhan dan hewan. Maka kajian yang bertujuan mengetahui hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai biodiversitas tumbuhan di kawasan kampus ITS dan jenis tumbuhan yang telah dimanfaatkan sebagai fitoremediasi dalam penelitian di kampus ITS menarik dilakukan. Hasil yang diharapkan berupa pelestarian biodiversitas tumbuhan air di daerah sekitar dan dapat dimanfaatkan langsung dalam pengelolaan dan pemulihan lingkungan berkelanjutan. Tercatat 36 jenis dari 10 publikasi mengenai biodiversitas tumbuhan di kampus ITS dimana hanya 4 jenis yang tumbuhan air yaitu: Pistia stratiotes, Nymphaea nauchali, Ipomea aquatica dan Eichornia crassipes. Sedangkan dari 42 penelitian di kampus ITS mengenai fitoremediasi tercatat 16 jenis tumbuhan, dimana hanya 5 jenis yang sering digunakan seperti: Eichornia crassipes, Salvinia molesta, Pistia stratiotes, Canna edulis, dan Typha longifolia. Sehingga jika dilihat dari luas kawasan bervegetasi di kampus ITS dan hasil penelitian pemulihan lingkungan dengan tumbuhan, maka kemungkinan masih terdapat biodiversitas tumbuhan air yang belum terinventarisasi dan berpotensi sebagai fitoremediasi lingkungan.

Katakunci: Biodiversitas, Tumbuhan Air, Fitoremediasi, Fitoteknologi, Kampus ITS.

Sabtu, 10 Mei 2014

KTI 13-11 Arec

Peran Nipah sebagai Vegetasi Kunci, Habitat Burung dan Penyebarannya di Sungai Ketinggan Sidoarjo


Abstrak - Nipah (Nypa fruticans) termasuk dalam suku Arecaceae (palem) yang hidup pada kawasan mangrove. Mangrove adalah tipe ekosistem yang khas dan terdapat di daerah pantai tempat pertemuan muara daratan dan lautan.  Seperti halnya tumbuhan Arecaceae lainnya, yang memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi di Indonesia, juga memiliki berbagai potensi yang telah dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat, nipah juga diketahui memilki beragam potensi sebagai pemanis, bahan makanan, bahan minuman, bahan bakar dan bahan kimia. Namun selain itu vegetasi ini dalam ekosistem mangrove dijumpai berperan penting sebagai keyspecies/vegetasi kunci dari habitat burung pantai. Sehingga peran penting nipah sebagai habitat burung perlu diungkapkan beserta dengan penyebarannya di sepanjang sungai Ketingan - Sidoarjo menarik untuk dilakukan. Penelitian ini dilakukan secara eksploratif deskriptif selama Maret 2013. Hasil tercatat 41 titik sebaran Nypa fruticans yang sering dijumpai pada sepanjang tepi sungai yang bermuara ke laut.
Kata Kunci: Mangrove, Palem (Arecaceae), Vegetasi kunci, Nipah (Nypa fruticans), Ketinggan - Sidoarjo.