Rabu, 04 Desember 2013

KT12-05 Lingkungan

KAJIAN POTENSI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI KAWASAN KAMPUS ITS SURABAYA


Abstrak - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merupakan institusi perguruan tinggi ternama di Surabaya, bahkan salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang terkemuka di Indonesia. Dengan eco-campus, ITS dapat menjadi contoh panutan pengelolaan kondisi lingkungan yang ada. Kampus ITS seluas 180 Ha memiliki kawasan hutan atau tepatnya ruang terbuka hijau sekitar 165 Ha. Namun kawasan hijau di kampus ITS masih kurang mendapat perhatian, ditambah lagi dengan banyaknya pembangunan sarana dan prasarana yang dilakukan saat ini. Sebenarnya kawasan hijau kampus ITS memiliki keanekaragaman hayati, baik tumbuhan dan hewan yang spesifik. Mengingat secara geografis terletak di Kec. Sukolilo (timur Surabaya) dengan tiga saluran air (saluran Kalidami, saluran Kalibokor dan saluran Keputih) yang bermuara ke pantai. Menyebabkan kawasan kampus ITS yang merupakan daerah dataran rendah, menjadi mudah mengalami genangan air pada musim hujan. Daerah lahah basah alami ini semakin menambah kekhasan keanekaragaman hayati didalamnya. Berbagai jenis vegetasi tumbuhan yang ada menyediakan habitat hidup bagi satwa di sekitar, seperti burung. Vegetasi yang tumbuh secara alami maupun sengaja ditanam di kawasan kampus ITS memiliki empat fungsi yaitu fungsi ekologis, ekonomis, ekstetis dan edukatif. Lansekap kawasan kampus ITS yang ditata dengan memperhatikan konsep berwawasan lingkungan sangat mendukung perkuliahan. Sehingga keberadaan vegetasi kawasan kampus ITS perlu digali potensinya untuk pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Beberapa potensi dari keanekaragaman hayati di kawasan kampus ITS yang telah diketahui adalah tercatat 45 jenis burung dengan 5 jenis termasuk dilindungi dan langka, 26 jenis tumbuhan obat yang belum banyak dikenal dan dimanfaatkan masyarakat, 21 jenis tumbuhan lahan basah berpotensi obat, 10 jenis tanaman berpotensi alelopati, 7 jenis tanaman berpotensi bioinsektisida, dan vegetasi pohon yang ada dapat mereduksi emisi CO2 dari aktivitas kendaraan bermotor dalam kampus ITS. Dari hasil penelitian tersebut baru tercatat 36 jenis, 35 genus dan 26 suku dari keanekaragaman hayati di kawasan kampus ITS yang diketahui potensinya. Mengingat kawasan kampus ITS yang berupa aerah lahan basah umumnya memiliki keanearagaman yang tinggi, maka masih banyak lagi keanekaragaman hayati yang belum tergali. Sehingga dapat dipastikan tidak hanya habitat satwa/burung yang perlu dikonservasi, akan tetapi vegetasi/tanaman di kawasan kampus ITS juga terkonservasi dan digali potensi lainnya, terutama jenis-jenis tanaman di lahan basah dalam pengelolaan dan pemulihan lingkungan, seperti fitoremediasi.

Kata kunci: Kampus ITS Surabaya, Keanekaragaman Hayati, Potensi.