Alhamdulillah....
saya dapat bekerja di Kebun Raya Purwodadi – instansi di bawah LIPI (Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia) yang tugasnya melakukan konservasi tumbuhan
ex-situ. Dalam upaya konservasi terdapat kegiatan penelitian, dan saya direkrut
sebagai seorang PENELITI. Mungkin orang awam sering membayangkan bahwa peneliti
itu cenderung seperti Einstein. Penampilannya terlihat aneh, gila akan ilmu,
senang menyendiri dan tidak memperdulikan penampilan, atau seperti seorang kutu
buku dengan kaca mata tebal dan sibuk bereksperimen untuk menghasilkan sebuah
penemuan. Sebenarnya tidak semua peneliti seperti itu.
Meskipun
seorang peneliti, pekerjaan sehari-hari saya terlihat seperti seorang tukang
kebun (menyapu, menyiram, merawat & memperhatikan tumbuhan). namun tidak
sekedar itu ada hal yang lebih dan banyak hal yang dipelajari pelajaran selama
memperhatikan tumbuhan. Peneliti seperti kebanyakan orang, dan profesi ini sangat
mengasyikkan. Mengapa?
Memperkaya
wawasan dan ilmu
” ….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan, Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Mujaadilah [58] : 11)
Banyak ilmu
dan pengetahuan yang diperoleh, bahkan tidak hanya didapat melalui guru di
sekolah, tetapi ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari (semua tempat adalah
sekolah dan semua orang adalah guru). Alam adalah laboratorium besar tempat
kita belajar banyak hal. Menjadi peneliti, dituntut mampu bekerja baik sebagai
individu maupun dalam tim. Dengan melakukan penelitian memungkinkan kita untuk
terus belajar dan belajar, menganalisis fenomena dan permasalahan yang terjadi,
belajar keilmuan di luar latarbelakang kita. Belajar dari banyak
peneliti-peneliti senior yang memiliki bidang keilmuan berbeda.
Mengenal alam
dan lingkungan sekitar
Penelitian
itu tidak selalu dilakukan di dalam ruangan tertutup, seperti dalam laboratorium.
Penelitian yang berbasis alam atau lingkungan seperti yang saya lakukan, lebih
banyak dilakukan diluar ruangan, ke lapangan di alam bebas (Rimba... Gunung...
Samudra... Bergelora didada “potongan lagu kebun raya”).
Meningkatkan
kreativitas dan inovasi
Menjadi
peneliti itu dituntut harus kreatif dan inovatif. Mengapa harus kreatif?, karena
ide penelitian itu sangat luas. Kita bisa meneliti dari hal yang paling kecil
hingga yang terbesar sekali pun. Agar penelitian itu menarik dan hasilnya bisa
berguna bagi masyarakat, peneliti tentu harus bisa sekreatif mungkin menuangkan
ide-idenya ke dalam sebuah penelitian. Peneliti yang kurang kreatif mungkin
terkesan jadul... tidak up-to-date. Jadi, kreativitas dan inovasi
menjadi kunci penting bagi seorang peneliti.
Menjadi
pribadi yang jujur dan tangguh
Karakter ini
mencerminkan seorang peneliti. Hasil-hasil penelitian tentunya tidak selalu
sempurna dan berhasil. Kadang hasil penelitian berbeda, maka peneliti harus
jujur (peneliti boleh salah, tapi tidak boleh
bohong). Jujur terhadap proses dan hasil penelitian serta berani dalam melakukan
kegiatan penelitian. Terutama bagi penelitian di alam, dituntut tangguh,
misalnya melakukan ekspedisi ke suatu kawasan yang secara geografi jauh dari
penduduk, tidak ada akses, menuju ke lokasi harus mengunakan perahu dan berjalan
kaki selama berjam-jam. Ditambah lagi dengan membawa perlengkapan penelitian,
pribadi dan logistik untuk ngecamp beberapa hari dalam kawasan. Hal ini
menjadikan kita lebih siap dengan kondisi apapun. Bagi seorang peneliti, ini sangat
mengasyikkan, KEREN abiz... Adventure bro...!
Selalu
Travelling & Adventure
Nah, kedua
hal ini... pasti tidak akan ketinggalan. Bagi seorang peneliti, pekerjaannya kan
penelitian, apalagi yang bidangnya konservasi biodiversitas dan pengelolaan
lingkungan, seperti saya. Keinginannya pasti selalu akan menuju ke lokasi /
kawasan yang alami di berbagai pelosok negeri untuk mencari keanekaragaman
hayati ataupun ke daerah yang pengelolaan lingkungannya dilakukan dengan kearifan
lokal maupun sebaliknya. Maka kesempatan besar sambil bekerja, selama
perjalanan sambil berwisata dan berpetualang. Seperti kata pepatah, sekali
merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Saat kesana kita akan
mengetahui budaya dan sekaligus menikmati keindahan alam setempat yang sangat
luar biasa. Alam kita Kaya... Saya jadi semakin bersyukur dan mencintai INDONESIA.