Jumat, 18 September 2015

FITOREMEDIASI

Kunjungan tamu KRP dari ITS dan UKM terkait aplikasi Green Teknologi mengunakan tumbuhan untuk mengolah limbah. http://www.krpurwodadi.lipi.go.id/whatson/detil/?whatson=289

Diskusi Peneliti Kebun Raya Purwodadi dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan Universiti Kebangsaan Malaysia

Kemajuan dan perkembangan pembangunan di berbagai sektor, terutama pada sektor industri dan pertambangan memegang peranan penting bagi peningkatan perekonomian negara dan masyarakat sekitar. Namun apabila tidak diikuti dengan pengelolaan lingkungan yang baik dapat menyebabkan peningkatan polutan/pencemar yang masuk pada media lingkungan, seperti tanah dan air. Pencemaran logam berat mendapat perhatian yang serius, karena bersifat toksik dan sama sekali tidak dibutuhkan oleh makhluk hidup. Logam berat dapat terakumulasi di lingkungan, dan apabila terserap dalam tubuh manusia dapat mengganggu kesehatan.  Hal ini menjadi perhatian banyak peneliti dalam mencari solusi mengurangi dampak negatif dari industrialisasi. Bagi para peneliti di bidang green teknologi telah melakukan berbagai riset dalam penggalian potensi beragam jenis tumbuhan sebagai penyaring dan pengikat berbagai polutan yang mencemari lingkungan, salah satunya logam berat.
 Topik ini menjadi fokus diskusi antara peneliti dari KR Purwodadi dan tim dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Insititut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (FTSP - ITS) dan Universiti Kebangsaan Malaysia, pada hari Jum'at, 4 September 2015 di Ruang Pertemuan Mahoni - KR Purwodadi. Kunjungan yang dipimpin oleh Bapak Adhi Yuniarto, Ph.D ini berjumlah 15 orang. Kegiatan ini diawali dengan sambutan oleh Kepala Seksi Konservasi ex-situ Tumbuhan, Bapak Deden Mudiana, M.Si. dan dilanjutkan dengan sambutan oleh ketua tim dari ITS.
Pada kesempatan selanjutnya tim berkenan memberikan presentasi tentang Aplikasi green teknologi dalam pengelolaan limbah di Malaysia. Presentasi disampaikan oleh Ibu Prof. Siti Rozaimah Sheikh Abdullah, Guru Besar dari Departemen Kimia dan Teknologi Proses - Universiti Kebangsaan Malaysia. Prof. Siti menjelaskan tentang teknologi pengolahan air limbah menggunakan tumbuhan atau dikenal dengan istilah fitoremediasi. Fitoremediasi dapat mengatasi permasalahan lingkungan yang tercemar logam berat, hidrokarbon dan mikropolutan lainnya. Beberapa tumbuhan yang digunakan dalam fitoremediasi, antara lain: Scirpus grossus, Thypa angustifolia, Ludwigia octovalvis, Vetiveria zizanioides  dan beberapa jenis tumbuhan lainnya.
UKM sendiri tengah bekerjasama dengan PETRONAS - Malaysia untuk mengatasi polutan yang berada di lingkungan sekitar pertambangan di negeri jiran tersebut. Menurut Prof Siti, berbagai jenis tumbuhan lain dapat pula digali potensinya untuk mengatasi pencemaran lingkungan  di berbagai tempat lainnya. Hanya saja, pengaplikasiannya masih belum banyak dilaksanakan secara besar-besaran, sementara ini penelitian lebih lanjut tentang efektivitas jenis tumbuhan tertentu masih terus dilakukan. Fitoremediasi sendiri adalah green teknologi yang relatif baru dalam pengelolaan limbah baik organik maupun anorganik, yang mudah, murah dan ramah lingkungan.
Menanggapi pemaparan Prof. Siti ini, Kepala Seksi Konservasi ex-situ KR Purwodadi menjelaskan bahwa potensi tumbuhan di KR Purwodadi masih banyak yang perlu digali manfaatnya, terutama berkaitan dengan teknologi di bidang fitoremediasi. Ketua tim dari ITS menjelaskan bahwa banyak hal yang bisa diisi bersama dalam berbagai kerjasama penelitian di masa yang akan datang. Selesai diskusi, rombongan dipandu untuk melihat berbagai koleksi tumbuhan khususnya koleksi tumbuhan akuatik di KR Purwodadi


Pemandu rombongan dari ITS dan UKM tersebut adalah Sdr. Rony Irawanto, S.Si., M.T. seorang staf peneliti KR Purwodadi, yang memiliki spesialisasi kepakaran di bidang Konservasi dan Pengelolaan Lingkungan.


Kamis, 17 September 2015

Koleksi BANK biji

Setelah pulang dari studi, dan mungkin masih harus adaptasi dengan lingkungan kerja yang baru dalam hal kondisi sistem dan kinerjanya. Namun tidak ada waktu untuk itu semua, karena setelah pulang dari kegiatan eksplorasi flora di CA Pulau Sempu (tugas eksplorasi kedua saya selama ini sebagai tukang kebun di KRP). Rasanya belum lama menikmati bekerja di ruang peneliti, sebagai peneliti ekologi (bidang kepakaran biologi konservasi) hanya mengerjakan tugas tematik (sebagai koordinator eksplorasi Pulau Sempu).

Sekarang ditambah lagi dengan tugas kedua sebagai struktural di jajaran seksi konservasi ex-situ. Dalam surat tugasnya sebagai Pengawas di bank biji, mulai tanggal 1 Juli 2015 secara resmi di SK kan. Memang buka jabatan yang tinggi, namun bertambah lagi amanah yang harus diselesaikan. 


Sebenarnya tidaklah sulit, tetapi tidak mudah pula, meskipun dulu memang pernah menjabat selama dua tahun. Tetapi dahulu masih berupa Koleksi Biji  yang sekarang lebih berkembang maju menjadi Bank biji. Saat itu saya lepas karena meneruskan studi. Ternyata kembali lagi, dengan alasan yang sama. Pengawas yang mengantikan saya, harus meneruskan studi jadi saya menjadi pengawas yang baru. Baru tapi lama ... he...he..he..
Salah satu kegiatan yang cukup membantu arah perencanaan bank biji kedepan adalah proyek perubahan strategi pengembangan dan pemanfaatan informasi bank biji - KRP.

Rabu, 16 September 2015

Eksplorasi Pulau SEMPU

Setelah kembali bekerja, tugas pertama saya adalah menjadi koordinator tematik pulau Sempu. Tugas ini dimulai 1 Maret 2015 dan merupakan estafet dari koordinator sebelumnya. Kebetulan saya ikut dalam tim1 ekplorasi flora di pulau sempu yang masuk tahun pertama dalam rencana kegiatan lima tahun.
Studi ilmiah mengungkapkan bahwa kelestarian biodiversitas di pulau-pulau kecil mengalami tekanan jauh lebih besar dibandingkan pada kawasan pulau / benua yang lebih besar. Inventori dan dokumentasi keanekaragaman tumbuhan di pulau-pulau kecil menjadi penting dilakukan karena berlomba dengan laju degradasi yang sangat cepat. Kajian diversitas flora pulau kecil merupakan salah satu upaya dalam rangka pemetaan sumber daya hayati (bioresources). Kegiatan pada tahun 2015 berlokasi di Pulau Sempu.
Pulau Sempu merupakan salah satu pulau kecil di utara propinsi Jawa Timur yang diketahui memiliki tipe ekosistem hutan primer yang masih alami. Pulau Sempu berada di selatan Pulau Jawa yang secara adminstratif termasuk pada Kabupaten Malang - Jawa Timur. Pulau Sempu merupakan kawasan Cagar Alam yang memiliki keanekaragaman hayati yang bermanfaat untuk modal pembangunan berkelanjutan. 
Sebelum  berangkat ke CA Pulau Sempu, kami melakukan koordinasi perijinan dan presentasi kegiatan di kantor BBKSDA (Balai Besar Konservasi Smber Daya Alam) Jawa Timur.
Kegiatan yang akan diawali tahun 2015 ini mengambil TEMA “Kajian Keanekaragaman Flora Pulau Kecil di Cagar Alam Pulau Sempu – Jawa Timur” yang bertujuan untuk meneliti, mendokumentasikan, mengoleksi dan mengkonservasi secara ex-situ tumbuhan yang ada di Pulau Sempu. Demikian yang disampaikan Rony Irawanto, S.Si, MT. dari LIPI dalam presentasi di Kantor Balai Besar KSDA Jatim (BBKSDA Jatim) pada 24 Maret 2015.
Info lengkapnya  dapat dilihat pada: 
http://www.bbksdajatim.org/item/442-5-tahun-lipi-di-pulau-sempu
Setelah kegiatan adminstratif di kantor balai sampai seksi selesai, kami juga melakukan survey awal untuk mengunjungi kantor resort sekaligus melihat lokasi, sehingga dapat memperkirakan kebutuhan logistik maupun yang keperluan lapangan lainnya.
Kegiatan eksplorasi flora di CA Pulau Sempu yang pertama atau kami menyebutnya Tim1 sempu beranggotakan 7 orang, yaitu: Rony rawanto, Deden Mudiana, Esti Endah Ariyanti, Siti Nurfadilah, Apriyono Rahadiantoro, Sumaji dan M. Yunus, dengan lokasi sekitar blok waru-waru sampai pasir panjang dan air tawar.
Info lengkapnya  dapat dilihat pada: 
http://www.krpurwodadi.lipi.go.id/whatson/detil/?whatson=264
Kegiatan eksplorasi flora Pulau Sempu Tim 1 (7 orang) dilakukan pada tanggal 8 s/d 15 April 2015, berlokasi di sekitar Blok Waru-waru, ke arah timur hingga Pasir Putih dan ke arah barat hingga Teluk Raas sampai Air Tawar. Dari kegiatan selama 6 hari di lapangan diperoleh 163 nomor koleksi tumbuhan dan 101 nomor spesimen herbarium. Dari 163 nomor bibit tumbuhan, diperkirakan terdapat 77 jenis termasuk dalam 36 suku dengan jumlah spesimen 689 individu. 
Setelah kegiatan eksplorasi flora bibit yang diperoleh dibawa ke kebun untuk ditanam sebagai koleksi. Selain kegiatan kelapangan juga ada serangkaian kegiatan dalam kebun raya, seperti monitoring dan aklimatisasi, identikasi spesimen herbarium juga pengelolaan database dan pemetaan hasil eksplorasi. Berdasarkan hasil diskusi tim diperkirakan terdapat 4 jenis koleksi baru untuk kebun.
Selain kegiatan rutin kedinasan diatas (seperti pergi jala-jalan kelapangan ataupun melihat-lihat dikebun) satu hal yang tidak boleh ketinggalan adalah publikasi ilmiah bagi seorang peneliti. Karena setiap kegiatan yang kita lakukan (dimanapun) adalah data yang apabila tercatat dan terhimpun secara baik ditambah dengan referensi, menjadikan informasi yang menarik bahkan hal baru bagi ilmu pengetahuan.
ini adalah tampilan layar laptopku, yang didalamnya tersimpan semua publikasi ilmiah dan data penelitian/pengamatan selama bekerja sebagai tukang kebun di purwodadi botanic garden.




  

Kamis, 10 September 2015

WISUDA 111 : ITS

Akhirnya selesai sudah studi dan riset yg berkepanjangan dengan banyak pengorbanan di kampus perjuangan tercinta:

Jurusan Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Setelah dinyatakan lulus dalam sidang tertutup bulan Januari, maka langsung perbaiki revisi final tesis dalam bulan itu juga. Sebab bulan Februari sudah mulai masuk kerja secara sukarela. Kenapa  sukarela, karena sebenarnya tidak tercatat untuk kehadiran, sehingga dapat gaji tanpa uang makan ataupun tunjangan seperti saat tugas belajar. Namun karena tugas dan tangungjawab pekerjaan yang memang harus diselesaikan maka tetap masuk sambil menunggu administrasi kepegawaian. 
Di bulan maret kegiatan pekerjaan telah menumpuk dan juga resmi mendapatkan tugas yang di-SK-kan sebagai koordinator tematik eksplorasi pulau sempu. Namun ada proses terakhir yang tidak mungkin ditinggalkan (atau terlalu sayang jika dilewatkan), yaitu proses wisuda ITS ke 111. Sehingga terpaksa mengambil ijin cuti 3 hari kerja, digunakan untuk ambil toga, ikut gladi bersih dan kembalikan toga.
Wisuda ke 111 ITS untuk TL-FTSP dijadwalkan pada tanggal 14 Maret 2015, mulai pagi jam7 sampai siang jam12. Undangan yang diperoleh tiap wisuda adalah 2 orang, jadi ibu, istri & anak saya ikut sertakan melihat di atas balkon (tamu) graha sepuluh nopember. 
Memang wisuda di ITS tidak sama seperti wisuda di UNAIR. Mungkin karena dulu S1 sekarang S2 jadi beda kesannya. Tapi keduanya sama di Surabaya dan dihadiri oleh keluarga tercinta. Meskipun sudah terpaut 15 tahun, dulu lulus S1 (2000) sekarang lulus S2 (2015). 
Setelah itu dilanjut acara di jurusan jam1, namun untuk acara ini, tidak banyak kawan S2 apalagi S3 yang datang, hanya saya dengan seorang kawan mungkin memang buat S1, jadi jam 2 udah pulang ke rumah.